Rabu, 20 Januari 2010

Pembina
Ø Camat Cidahu
Ø Kepala UPTD Pendidikan Kec. Cidahu

Pelindung Dan Penasehat
Ø Hadimi, S.Pd.I
Ø Pengurus Korwil 3

Ketua
Ø Siti Jamilah
Sekretaris
Ø Ujang Saham As
Bendahara
Ø Ai Khoeriyah

Alamat Lengkap Lembaga
Jln. Raya Cidahu Ds. Cidahu Kec. Cidahu Kab. Sukabumi Provinsi Jawa Barat

SUARA HARAPAN
Diterbitkan oleh :
PKBM Harapan
Desa Cidahu Kecamatan Cidahu
Kababupaten Sukabumi Propinsi Jawa BaratKecamatan

Dari Redaksi
Kegiatan Keaksaraan yang dicanangkan pemerintah dalam rangka mencapai tingkat literasi sebesar 95% di tahun 2009 telah bergulir hingga akhir tahun berjalan. PKBM Harapan sebagai salah satu lembaga Non Formal turut serta dalam kegiatan pemberantsan Buta Aksara di Cidahu melalui Program Keaksaraan Fungsional yang di tujukan bagi kaum perempuan yang masih Buta Aksara.   Dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh PKBM Harapan, dirasakan bahwa diperlukan sebuah media untuk mewadahi proses komunikasi antara kegiatan dengan masyarakat sekitar. Mengingat hal tersebut, pengelola kegiatan KF mencoba menghadirkan sebuah Koran yang berisi kegiatan – kegiatan Keaksaran Fungsional serta informasi – informasi penting yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, koran ibu tersebut mempublikasikan hasil karya dan cipta dari peserta kelompok Keaksaraan. Dengan hadirnya Koran Ibu diharapkan mampu menjembatani Program dengan masyarakat dengan memberikan sumbangsih bagi keberadaan bahan bacaan khususnya diwilayah Cidahu.

Keaksaraan Fungsional : Tuntas Buta Aksara di Kecamatan Cidahu
Sebagai kegiatan yang menjadikan sasarannya adalah kaum ibu yang buta aksara, Keaksaraan Fungsional atau yang dikenal KF telah melakukan kegiatan kegiatan demi terbebasnya masyarakat wilayah cidahu dari buta aksara.Menurut Camat Cidahu, seperti yang di jelaskan dalam sambutannya pada acara peringatan hari ibu 28 Desember yang lalu di SMP PGRI Cidahu, Kecamatan Cidahu telah terbebas dari buta aksara. Dalam kegiatan tersebut, Bapak Camat mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara PKBM khususnya KF yang telah memfasilitasi kegiatan  keaksaraan dalam rangka menuntaskan buta aksara di wilayahnya.Keaksaraan Fungsional sendiri dilaksanakan sejak bulan Juli tahun 2009 yang dikelola oleh PKBM Harapan, dengan dana  operasional dari Bantuan Operasional Keaksaraan (BOK) melalui dana dekonsentrasi tahun 2009 di hasilkan berbagai manfaat dan kegiatan bagi masyarkat.(Red)


3 Ibu Peserta KF juara cerdas cermat
Dalam rangka memperingati hari ibu yang setiap tahunnya dirayakan pada 22 Desember, PKBM Harapan menyelenggarakan lomba cerdas cermat tingkat kecamatan cidahu yang diikuti oleh berbagai kelompok KF yang ada di wilayah kecamatan Cidahu. Kegiatan Lomba cerdas cermat merupakan salah satu kegiatan dari perayaan hari ibu di wilayah kecamatan cidahu. Kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan seleksi dan cerdas cermat. Lomba ini di ikuti oleh 22 peserta dari berbagai KF, dari 22 peserta itu di seleksi menjadi 5 peserta terbaik untuk diikut sertakan dalam cerdas cermat. Dengan diberi waktu selama 90 menit, para peserta yang kesemuanya adalah para ibu yang sudah berumur, namun masih begitu bersemangat dalam seleksi untuk
mendapatkan 5 besar. Peserta terbaik yang akan diikut sertakan dalam cerdas cermat. Soal-soal yang bahan bahannya dari materi belajar Keaksaraan Fungsional yang selama ini di ajarkan kepada para peserta,
ternyata cukup memberikan kesulitan dalam mengerjakannya. Namun, ternyata banyak juga peserta yang mampu menyelesaikannya dengan baik dan benar. Dari 22 peserta terdapat 2 peserta menjawab benar dengan nilai 100, 1 peserta mendapat nilai 96, dan 2 peserta mendapat nilai 92 yang kemudian 5 orang peserta ini dinobatkan sebagai 5 peserta terbaik yang lolos seleksi dan berhak mengikuti cerdas cermat. Sedangkan peserta lain hanya mampu mendapat nilai dengan rentang 45 – 80 dengan rata-rata nilai peserta sebesar 60.Pada acara inti yaitu cerdas cermat, dilombakan dengan melewati beberapa babak yaitu babak tanya jawab bergantian, yaitu soal membaca, menulis dan berhitung. Dan terakhir babak rebutan yang memperebutkan 10 soal dengan nilai 100. Dari kegiatan tersebut, didapatkan 3 juara cerdas cermat dari 24 kelompok PKBM Harapan Kecamatan Cidahu. Juara pertama diraih oleh ibu Idon dari kelompok Tangkil Desa Tangkil, juara ke dua ibu Nurlaela dari kelompok Melati 2 kampung Cikalancing Desa Cidahu , dan juara ke tiga ibu Ecih dari kelompok Bugenfil Desa Pondokaso Tengah. Dengan merasa bangga ketiga kejuaran cerdas cermat tersebut menerima teropi yang diserahkan oleh Ibu Siti Jamilah Selaku Ketua PKBM Harapan Kecamatan Cidahu.(Red)

Bangganya bisa Tampil di Panggung
Peringatan Hari Ibu yang diselenggarakan PKBM Harapan sangat meriah. Hal ini terlihat dari antusias kelompok dalam menyumbangkan beberapa acara yang ditampilkan dalam kegiatan tersebut. Selain berpartisipasi sebagai peserta dalam lomba yang disertakan bersama peringatan hari ibu, mereka juga menyiapkan penampilan khusus untuk menghibur para tamu dan undangan yang hadir. Siapa sangka Ibu ibu yang bergelut dengan kegiatan dapur,
perdagangan, dan berbagai kegiatan sehari-hari itu bisa tampil bak artis dalam penampilan Qosidahan. Dengan dipimpin oleh Ibu Nina Kurnia yang mana beliau adalah Tutor dari KF kelompok Bougenfil I kampung Bojongpari rt 06/02 Desa Pondokkaso Tengah Cidahu, mereka begitu bersemangat berlatih agar bisa tampil maksimal dalam pargelaran tersebut. Ibu Nina Kurnia mengutarakan keluh kesahnya dalam membimbing qosidah, “Kami sangat kewalahan dalam memberikan semangat terhadap peserta, karena sebagian berkata malu karena sudah tua, malu tampil di panggung, takut salah, dan berbagai keluhan khas ibu-ibu yang lebih terbiasa dengan aktivitas rumah tangganya. Tapi, semua itu dapat kami atasi dengan keras berlatih, kerjasama dan semangat yang tinggi dari peserta KF sehingga saya pun yang melatihnya merasa peserta, karena sebagian berkata malu karena sudah tua, malu tampil di panggung, takut salah, dan berbagai keluhan khas ibu-ibu yang lebih terbiasa dengan aktivitas rumah tangganya. Tapi, semua itu dapat kami atasi dengan keras berlatih, kerjasama dan semangat yang tinggi dari peserta KF sehingga saya pun yang melatihnya merasa bangga yang tak terhingga.” Setelah penampilan qosidah, redaksi SH mewawancarai salah satu peserta KF dan beliau mengutarakan rasa bangganya bisa tampil di panggung, “ abdi mah meni degdegan mimiti n amah, tapi ku kakompakan rencang sadaya pokona mah jadi pede ceuk budak ayeuna mah,” ujarnya dengan wajah penuh kepuasan dan rasa bangga atas kesuksesan dalam penampilannya.(Asip)


Ema Beurang diajar Nyerat Nami
Abdi ngan saukur paraji, cek istilahna mah ema beurang. Dina hiji waktos, ema nulungan nu bade babar da kedahna mah di rencangan ku bidan sareng kader. Ari ieu, teu kabujeung ngawartosan kabujeung kaluar si orokna. Keluargana langsung neang ema, saparantos kaluar sareng lancer, tapi ema bingung da saur bidan tanggal lahir sareung nami na kedah di serat. Sedengkeun ema mah teu sakola, teu tiasa nyerat latin, teu tiasa ngaos latin. Ema teh sedih, entos kitu abdi kaleureusan papendak sareng bu lurah, saurna teh “ema bade ngiringan KF?” naros ka ema, jawab ema, “KF teh naon?” ku anjeuna dijelaskeun saurna teh KF nyaeta Keaksaraan Fungsional, nyaeta program anu engkin na tiasa nyerat sareng ngaos laten. Jawab ema, “enya, ema teh hoyong pisan tiasa nyerat sareng ngaos laten teh”.Teras ema ngiring sakola, dipasihan buku sareng peralatan baca tulisna. Saminggu 2 x sakolana. Ayeuna teh alhamdulillah ema rada tiasa maca bari teu jelas oge da socana pan ema tos kirang awas. Mung sakitu ti ema.

Jumat, 15 Januari 2010

Keaksaraan Usaha Mandiri ( KF KUM )

Sebelum dilaksanakannya Program Keaksaraan Usaha Mandiri ( KUM ), Pendidikan Non Formal mengdakan Program Keaksaraan Fungsional ( KF ) Dasar dan KF Lanjutan dan sesudah itu baru diadakan Keaksaraan Usaha Mandiri ( KUM ). Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM ) Harapan salah satu Lembaga Pendidikan Non Formal dan In Formal, yang melaksanakan Program KUM selain Pendidkan Kesetaran Paket A,B dan C. Keaksaraan Usaha Mandiri adalah dimana warga belajar selain mengenal Membaca, Menulis, dan Berhitung diajarkan juga cara usaha yang mandiri dimana warga belajar harus membuat suatu prodak makanan atau kerajinan tangan yang dapat menghsilkan ekonomi.


salah satu kerajinan yang sudah dibuat adalah kerajinan keripik singkong, tutor selaku pengajar yang memberikan materi gimana cara membuat keripik singkong yang enak dan renyah, dari pertama membuat sampai penjualan. warga belajar juga diharuskan menjual hasil produknya sendiri supaya mereka belajar lebih mandiri dan hasilnya pun dirasakan oleh warga belajar itu sendiri. alhamdullah sekarang keripik singkong sudah banyak pesanan selain dimsukan ke toko-tko atau warung.